BREAKING NEWS

Videos

{getFeatured} $label={recent} $type={featured1}

Rabu, 21 Juni 2023

Ikuti Saran Ganjar Pakai Pupuk Organik, Petani Bawang di Brebes Kini Menuai Untung

Foto: Petani Brebes dengan panen yang meminpah/GEMINI CLUB SULTRA.


BREBES, GEMINI CLUB SULTRA - Imbauan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kepada petani bawang di Brebes agar memakai pupuk organik, telah membuahkan hasil. Petani bawang yang telah menggunakan pupuk organik, kini semakin untung. Lahan mereka kini bertambah subur, sehingga produktivitasnya pun meningkat 30 persen. 


Penyuluh Pertanian di Kecamatan Brebes, Hery Priyono mengatakan, imbauan Ganjar agar petani perlahan beralih ke pertanian organik disambut antusias. Menindaklanjuti imbauan tersebut, pihaknya lantas secara swadaya mengadakan sekolah lapang, diikuti delapan kelompok tani dari delapan desa.


"Kedatangan Pak Ganjar Pranowo beberapa waktu lalu dalam rangka pemulihan penyehatan lahan, karena di beberapa media brebes kan 50 persen rusak karena pestisida (berlebihan). Maka, tindak lanjut itu kami dengan beberapa kelompok membentuk satu sekolah lapang, kami lalu belajar bio remidiasi atau penyehatan lahan garapan," tuturnya Rabu (21/6/2023). 


Hasilnya, beberapa waktu belakangan petani mulai merasakan perubahan pada kondisi tanah. Setelah mendapatkan perlakuan semi organik dengan pupuk dan pestisida alami, serta mengurangi penggunaan produk kimia, tanah garapan kini menjadi lebih sehat. 


"Selama setahun ini, mereka menyadari bahwa dari dua sampai tiga kali panen, mereka merasakan respon tanah bereaksi dan pulih. Kalau dulu, dipupuk tak ada reaksi, dosis (pupuk kimia) ditambah lagi. Tapi, karena dulu tanah tak sehat, ya respon tanah rendah," urainya. 


Selain mengembalikan kesuburan tanah, setelah menggunakan pupuk organik hasil panen para petani bawang pun meningkat. 


"Produksi tadi pagi, kami habis panen di Desa Wangen Dalem perbatasan dengan Desa Krasak, ini bisa menghasilkan 13,6 ton bawang merah. Sementara yang biasa (kimia tanpa organik), ini berkisar 9-11 ton," ungkapnya. 


Ketua Gapoktan Unggul Makmur Wiyono Desa Krasak, membenarkan hal itu. Menurutnya, selama ini petani bawang di Brebes memang lebih banyak menggunakan pupuk kimia. Namun, seiring sosialisasi yang dilakukan dan bantuan yang diberikan, petani kini mulai nyaman menggunakan pupuk organik.


Ia menyebut, penggunaan pupuk organik memang belum 100 persen. Pupuk organik masih dikombinasikan dengan pupuk kimia.  Terutama jika terjadi serangan hama. 


Wiyono mengakui, penggunaan pupuk organik dan kimia kini dilakukan secara lebih presisi. Artinya, pupuk kimia hanya digunakan jika ada serangan hama yang parah. Keduanya masih dikombinasikan agar memperoleh hasil maksimal. 


Hasilnya, pada penerapan pupuk organik dan kimia yang presisi lebih menghemat biaya produksi. Secara hasil, dengan luasan tanah garapan sekitar 1.800 meter persegi, ada peningkatan 30 persen. 


"Kalau saya dulu pakai kimia full itu per musim tanam sekitar Rp 10 juta. Nah kalau (dipadukan) pakai pupuk organik sekitar Rp 7 jutaan. Kini bawang yang dihasilkan pun cenderung super lebih besar. Panennya dulu 1,5 ton, sekarang bisa 1,8 ton sampai 2 ton," tuturnya. 


Dikatakan Wiyono, kini anggota kelompoknya mulai nyaman menggunakan pupuk organik. Ini terlihat dari kesadaran petani yang rela merogoh kocek untuk membeli pupuk organik swadaya. 


Bahkan, ia sendiri juga membuat sendiri ramuan pupuk organik yang bahannya bisa didapat dari lingkungan sekitar, Misalnya, telur, akar daun putri malu, bekatul, dan minuman yang mengandung bakteri L. Casei Shirotta Strain. 


Dia berharap, sosialisasi yang dilakukan pemerintah terkait pemuliaan tanah menggunakan bahan organik dilakukan lebih gencar. Sebab, di lapangan banyak produsen pupuk atau pestisida kimia yang gencar turun hingga level pedesaan secara masif. 


Upaya dari petani di Desa Krasak dan sekitarnya pun didukung oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Jateng. Hal ini diwujudkan dengan pemberian bantuan berupa cultivator dan pompa air, agar petani tidak terkendala musim. 


Seperti diketahui, saat panen raya bawang November 2022, sejumlah petani mengeluhkan langkanya persediaan pupuk subsidi kimia dan produktivitas bawang yang menurun. Ganjar Pranowo kemudian menyarankan agar petani bawang di Brebes beralih ke pupuk organik guna mengembalikan kesuburan tanah.


“Pupuk itu subsidinya kurang, makanya kami ajak mereka untuk pindah ke organik dan petani setuju. Cuma memang harus pelan-pelan. Jadi, kalau sudah masuk masa tanam, masa pemupukan, dan kita perlu untuk segera mengambil tindakan cepat, telepon. Nanti kami turunkan tim,” kata Ganjar saat itu.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

FKUB Kaltim Belajar Toleransi Beragama, Ganjar Cerita Soal FKUB Muda di Jateng

Foto: Ganjar Pranowo saat menerima anggota FKUB Kalimantan Timur yang melakukan studi tiru kehidupan kerukunan dan moderasi beragama di Jawa Tengah, Rabu (21/6/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


SEMARANG, GEMINI CLUB SULTRA - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kalimantan Timur melakukan studi tiru kehidupan kerukunan dan moderasi beragama di Jawa Tengah, Rabu (21/6/2023). Hal itu lantaran provinsi yang dipimpin Gubernur Ganjar Pranowo menjadi barometer nilai-nilai kerukunan antar agama di Indonesia.


Rombongan dari Kalimantan Timur itu disambut langsung oleh Ganjar di ruang rapat lantai 5 gedung B Pemprov Jawa Tengah. Ganjar pun membeberkan tips jitu dalam menjaga toleransi dan moderasi beragama di Jawa Tengah.


Dalam kesempatan itu, Gubernur berambut putih itu mengungkapkan bahwa di Jawa Tengah telah dibentuk FKUB Muda. Tujuannya adalah untuk merawat perbedaan dengan cara-cara yang kekinian, sesuai dengan anak muda. 


"Tadi saya sampaikan ini tidak bisa diurus hanya dengan yang senior-senior saja. Harus dengan anak-anak muda, generasi milenialnya, generasi Z-nya, itu juga bisa mengerti dan memahami. Maka tadi kita sampaikan di Jawa Tengah ada FKUB muda sehingga mereka juga akan menceritakan kepada teman-temannya untuk menjaga dan merawat dengan perbedaan ini," kata Ganjar.


Ganjar menuturkan, komitmen menjaga keberagaman, komitmen agar seluruh masyarakat bisa mendapatkan ruang, waktu, ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing, telah dikerjakan di Jawa Tengah. Bahkan, beberapa daerah di Jateng mendapatkan penghargaan sebagai kota penuh toleransi. 


"Termasuk kota-kota yang menurut saya cukup bagus, merawat perbedaan, merawat nilai-nilai agama yang ada di masyarakat. Terus menempatkan posisi pemerintah yang bagus. Ada Salatiga, Solo, Semarang, terus kemudian Magelang, bisa mendapatkan penghargaan kota-kota yang penuh toleransi. Kami bersama-sama mencoba menjaga dan berbagi pengalaman," imbuhnya.


Ganjar Pranowo menambahkan, dirinya mengaku senang atas kunjungan FKUB Kalimantan Timur kali ini. Terutama kedatangan kali ini untuk saling bertukar pengalaman terkait menjaga toleransi antar umat beragama.


"Kami berbagi pengalaman, bagaimana menjaga relasi antarumat beragama. Kami senang karena ternyata pengalaman-pengalaman yang diceritakan ya sama-lah antara Kaltim dan Jawa Tengah," paparnya.


Sementara itu, Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Hadi Mulyadi mengatakan bahwa kehadirannya di Jawa Tengah untuk belajar secara langsung kepada Ganjar dalam mengelola perbedaan dan berbagai persoalan.


"Salah satunya untuk belajar, karena kami menilai Pak Ganjar mengelola perbedaan dengan luar biasa," kata Hadi Mulyadi. 


Menurutnya, Jawa Tengah memiliki sekitar sepuluh kali lipat jumlah penduduk di Kalimantan Timur yang hanya berjumlah sekitar 3,7 juta jiwa. Sehingga Jawa Tengah memerlukan pemimpin yang tangguh.


"Sepuluh kali lipat lebih banyak dibanding dengan Kalimantan Timur, sehingga Jawa Tengah diperlukan orang yang tangguh," imbuhnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Selasa, 20 Juni 2023

Nobar Indonesia - Argentina, Gemini Club: Garuda Sudah Siap Mendunia

Foto: Gemini Club yang disertai warga Tangsel dengan mengadakan Nonton Bareng (Nobar) Indonesia vs Argentina di Kafe The Local Coffee, Senin (19/06/2023)/(Foto diambil dari infonews-tv. com)/GEMINI CLUB SULTRA.



TANGERANG, GEMINI CLUB SULTRA — Pertandingan Antara Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Argentina yang berlangsung tadi malam juga disaksikan relawan Ganjar Pranowo yang mengatasnamakan dirinya Gemini club yang disertai warga Tangsel dengan mengadakan Nonton Bareng (Nobar) di Kafe The Local Coffee, Senin (19/06/2023).


Acara Nobar Pertandingan Sepakbola antara Tim Nasional Indonesia melawan Tim Nasional Argentina di inisiasi oleh Rikky Daulay, mantan Gelandang Persikota Tangerang dan Relawan Gemini Club.


Rikky Daulay menjelaskan usai menonton acara Nobar, kawan kawan sangat mengapresiasi sekali, terutama kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dan berterima kasih bisa mendatangkan Tim Nasional Argentina untuk bertanding dengan Tim Nasional Indonesia dan pertandingan ini sangat menghibur sekali bagi seluruh rakyat Indonesia dan masyarakat Tangsel.


“Kita tahu Tim Argentina adalah Tim Dunia dan juara Dunia berkali-kali dan bertanding dengan Tim Nasional kita dengan pertandingan yang seimbang kita hanya kalah 2 – 0,” ujar Rikky Daulay.


Bayu dari Gemini club berterima kasih dengan terselenggaranya acara ini atas dukungan dari kawan kawan gemini tangsel untuk mensuport acara ini dengan menyediakan minuman dan makanan kecil seperti roti gratis ke pengunjung,” pungkasnya.


Wisnu Broto Pengurus Badiklat Pusat PDI-Perjuangan, yang juga hadir ketika diminta pendapatnya atas terselenggaranya acara ini mengatakan bahwa ia sangat mengapresiasi acara yang telah digagas oleh Gemini Club untuk mensosialisasikan Ganjar Pranowo di kalangan Generasi Z. 


“Acara yang digagas kawan kawan Gemini Club ini sangat bagus sekali dan keren sekali, dan saya pikir kawan kawan ini sangat luar biasa dan pantas di apresiasi untuk gerakan sosialisasi kemenangan Mas Ganjar dikalangan Gen Z,” ujarnya.


Wisnu Broto juga menambahkan bahwa Relawan Gemini Club sangat paham apa yang harus dilakukannya sesuai dengan keinginan masyarakat untuk sosialisasi demi kemenangan Ganjar Pranowo.


“Kawan Gemini Club ini, tahu apa keinginan masyarakat, makanya pantas untuk mengadakan kegiatan sosialisasi selanjutnya di daerah-daerah kedepannya,” ucapnya.


Di tempat yang Sama Wiwid yang juga bagian dari Gemini club menjelaskan, ini menjadi pemompa semangat dan kita sangat berterima kasih dengan acara ini kepada Bapak Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI.


"Ini sangat luar biasa sekali. Apalagi Timnas kita mampu mengimbangi permainan Argentina, kita hanya kalah 2-0 mudah-mudahan ini menjadi semangat kita untuk membantu dan memunculkan bibit-bibit pesepakbola di Nusantara, pastinya Garuda sudah siap mendunia,” pungkasnya.(rl)*


Sumber: Inibaca.com.

Mari Mengenal Kehidupan Ganjar Pranowo

Foto: Ganjar Pranowo saat menghadiri acara deklarasi relawan GEMINI CLUB/GEMINI CLUB SULTRA.


GEMINI CLUB SULTRA - H. Ganjar Pranowo, S.H., M.I.P. lahir di Karanganyar, Jawa Tengah, 28 Oktober 1968; umur 52 tahun adalah Gubernur Jawa Tengah periode kedua yang menjabat sejak 5 September 2018. Sebelumnya, ia adalah Gubernur Jawa Tengah periode pertama sejak 23 Agustus 2013 hingga 23 Agustus 2018 Selain itu, Ganjar juga menjabat sebagai Ketua Umum KAGAMA (Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada) periode 2014–2019 berdasarkan Kongres KAGAMA November 2014 di Kendari dan Munas 2019 di Denpasar, Bali.


Ganjar Pranowo dilahirkan dari keluarga sederhana di sebuah desa di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dari ayah bernama S. Pamudji (1933-2017) dan ibu Sri Suparni. Ganjar Sungkowo, demikian nama awalnya, merupakan anak kelima dari enam bersaudara.


Saudara kandung dari Ganjar Pranowo antara lain Pri Kuntadi, Pri Pambudi Teguh (salah satu hakim agung di Indonesia, yaitu Hakim Agung Kamar Perdata, Joko Prasetyo, Prasetyowati, dan yang terakhir Nur Hidayati.


Ayah Ganjar Pranowo sendiri merupakan seorang polisi dan sempat ditugaskan untuk mengikuti operasi penumpasan Pemberontak PRRI/Permesta.


Seperti halnya Joko Widodo, Ganjar Pranowo juga memiliki kisah penggantian nama yang lazim terjadi pada tradisi anak-anak di tanah Jawa-Mataraman zaman dahulu. Nama asli dari Ganjar Pranowo adalah Ganjar Sungkowo yang berarti "Ganjaran dari Kesusahan/Kesedihan (Sungkowo)". "Ganjar berarti hadiah dari Sang Pencipta, sedangkan nama belakang ini berhubungan dengan keadaan ketika Ibu mengandung dirinya. Saat itu keluarga kami sedang banyak dirundung kesusahan. Sungkowo sendiri memiliki arti kesedihan," seperti dikutip di dalam novel "Anak Negeri; Kisah Masa Kecil Ganjar Pranowo" (2017). Namun, ketika memasuki masa sekolah nama Sungkowo diganti dengan Pranowo. "Ibu dan Bapak takut kalau hidupku kelak selalu berkubang kesialan dan kesusahan bila memakai nama Sungkowo."


Kehidupan di Tawangmangu


Menurut Ganjar, ada kenangan manis yang juga membekas ketika sekeluarga diusir dari rumah. Ceritanya, rumah masa kecil Ganjar di Tawangmangu, Karanganyar harus dijual. Ayahnya sepakat dengan pembeli rumah bahwa mereka masih diizinkan menempati rumah sampai mendapat rumah kontrakan. 


Tiba-tiba, pada suatu malam sang pembeli rumah meminta keluarga Ganjar segera pindah karena rumahnya akan segera ditempati oleh pembelinya. Meski merasa dilanggar perjanjiannya, akan tetapi sang ayah memilih untuk mengalah. ”Semalaman hingga subuh ia pergi mencari rumah kontrakan. Akhirnya mereka terpaksa tinggal di rumah yang bersebelahan dengan pabrik gamping,” tuturnya.


Ganjar dari SD sudah mempunyai jiwa kepemimpinan. Dia selalu terpilih menjadi ketua kelas. Jiwa kepemimpinannya sudah terlihat sejak kecil. Kalau istirahat sering memimpin teman-temannya bermain, dan mengajak kembali ke kelas, jika sudah habis waktunya. “Herannya, teman-teman Ganjar itu juga nurut semua sama Ganjar,” kenang Suparmi, ibunya. Menurut Suparmi, saat masih duduk di bangku SD, pemilik nomor induk 2003 tersebut, sangat menyukai pelajaran Bahasa Indonesia sehingga tak heran apabila ulangan Bahasa Indonesia Ganjar selalu mendapatkan nilai tertinggi dibandingkan teman-teman lainnya. “Ganjar itu paling suka Bahasa Indonesia. Dulu, pelajaran sekolah tidak sebanyak seperti saat ini. Ganjar paling senang bahasa, kalau sudah jam pelajaran itu, Ganjar paling serius mendengarkannya,” tutur ibunya.


Ganjar Pranowo sudah ditempa disiplin sejak kecil. Saat masih SD, anak kelima pasangan S. Parmuji dan Sri Suparni ini harus bangun dini hari untuk menjalankan sholat, belajar, sekaligus menyemir sepatu “boots” milik ayahnya yang seorang polisi. Disiplin dan kerja keras yang ditanamkan orang tuanya sejak kecil itu telah membuat Ganjar menjadi sosok yang mandiri.


Pindah ke Kutoarjo


Tatkala keluarganya pindah ke Kutoarjo untuk mengikuti tempat tugas ayahnya, ketika masih SD untuk menopang kebutuhan keluarganya Ganjar sewaktu SMP  sempat berjualan bensin di pinggir jalan. 


Saat bersekolah di SMA BOPKRI 1 Yogyakarta dan kemudian melanjutkan kuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Ganjar yang ketika itu sudah hidup sendiri di kos tak pernah mengeluhkan kiriman uang saku yang pas-pasan. 


Keterbatasan ekonomi orang tuanya justru telah mendorong semangat dia untuk melakukan kerja sambilan. Ganjar Pranowo remaja juga dikenal sangat pendiam dan nerima (penurut). 


Laku prihatin karena keterbatasan ekonomi keluarga dengan berjualan bensin eceran telah menempa dirinya menjadi politisi tangguh sekaligus mengantarkannya menjadi “lurahe wong Jateng” (Gubernur Jawa Tengah).


Kehidupan masa kecil Ganjar juga diceritakan teman satu kampungnya, Kelik Sudiyono. Dia melihat tidak ada yang menonjol saat SMP tetapi memang hobinya berorganisasi di Palang Merah Remaja (PMR), Pramuka, dan Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). “Kalau di Pramuka, saya sering jadi anak buahnya,” katanya. Kelik yang saat SMP tiap hari berangkat sekolah bersama Ganjar menyebutkan, 


Ganjar juga tidak tergolong sebagai bintang di sekolah. Bakat di dunia politik juga belum terlihat saat itu karena Ganjar menjadi pribadi yang pendiam. “Dia termasuk anak rumahan,” ujar laki-laki yang ikut menjadi relawan Ganjar Heru di Kutoarjo ini. Meskipun demikian, Kelik mengungkapkan saat SMP Ganjar memang sangat menyukai pelajaran sejarah. Dia juga sering bercerita bahwa dia senang dengan buku-buku Soekarno. “Dulu habis pulang sekolah kami sering main ke tempat teman untuk menembak burung atau mencari jangkrik,” katanya.


Kelik melihat perbedaaan Ganjar begitu kuliah di Yogyakarta. Setiap kali pulang, Ganjar cenderung serius setiap kali berbincang. “Kalau cerita sering dikaitkan dengan pelajaran hukum yang diterimanya saat kuliah. 


Saya jadi kaget dan mulai tidak nyambung. Sejak saat itulah mulai jarang ketemu,” katanya. Dia mengaku tidak tahu kalau ternyata Ganjar sudah menjadi Anggota DPR-RI sejak 2004. Dia baru tahu setelah melihat acara secara live Rapat Panitia Khusus Century di salah satu stasiun televisi. “Pengalaman hidup, bekal pendidikan formal dan keikutsertaannya dalam organisasi politik selama ini saya yakin akan menjadi modal tersendiri bagi perubahan Jawa Tengah nantinya,” katanya.


Lulus SMA


Masa sulit yang berkesan pernah dialami oleh Ganjar Pranowo ketika ayahnya, S Pamudji, pensiun dari kedinasannya di Polri pada akhir dekade 1980-an. 


“Bapak pensiun saat Ganjar mau lulus SMA Bopkri 1 Yogyakarta. Saat itu, kehidupan ekonomi keluarga Ganjar Pranowo sangat pas pasan karena sedang butuh uang banyak untuk kebutuhan sekolah anak-anak. Ganjar paham betul dan sangat resah kalau sampai tidak bisa melanjutkan kuliah karena kakaknya langsung  (Prasetyowati Tyas Purwati) memang terpaksa tidak bisa kuliah karena keterbatasan biaya,” ujar Suparmi.


Setelah Pamudji pensiun, untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga, Suparmi membuka warung kelontong di dekat gang masuk ke rumahnya. Warung tersebut juga menyediakan bensin eceran dan Ganjar itu serius untuk mengelola warung ini. Pagi setelah subuh, Ganjar sering kulakan bensin ke SPBU Andong kemudian di takari. “Jadi sejak kecil memang Ganjar itu hidupnya prihatin,” katanya.


Diceritakan Suparmi, tahun 1987 saat Ganjar lulus SMA, sekitar jam 05.00 setelah membuka warung dia lari kerumah dan langsung sujud di kaki ibunya. “Dia bilang diterima di Fakultas Hukum UGM sesuai yang dikehendaki. Saya ingat betul dia memohon agar bisa kuliah bahkan rela tidak minta apa-apa, termasuk sepeda motor. Katanya yang penting bisa kuliah. “Saya jadi tidak tega, meskipun kondisi ekonomi sedang sulit ya bagaimanapun nantinya saya mengiyakan,” paparnya.


Benar saja, selama menjalani kuliah sering kali Ganjar meminta dispensasi pembayaran kuliah dengan bukti surat pernyataan bermaterai dari orang tuanya. “Saya sering tanda tangan surat pernyataan dispensasi uang kuliah. Tapi Alhamdulillah akhirnya dia lulus juga,” katanya.


Diceritakan Suparmi, di antara enam orang anaknya, Ganjar memang yang tergolong pendiam sejak kecil. Politikus PDIP ini pun saat kecil tidak banyak bicara dan cenderung menerima. “Diberi makanan apa saja ya tidak pernah protes. Tapi bapaknya sayang sekali sama dia, karena kalau nyemir-kan sepatu bapaknya hasilnya paling kinclong,” kenangnya. Hal yang sama diungkapkan kakak Ganjar, Prasetyowati. Sejak masih SD adiknya itu memang tergolong anak pendiam. “Sejak kecil saya melihat Ganjar sebagai pribadi yang berprinsip. Selalu dia bilang kalau jadi orang jangan kagetan, apa pun kondisi atau keadaan yang dialami. Jadi saya yakin meskipun dia jadi gubernur tidak akan berubah karakter itu,” katanya.


Pendidikan


Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di SD Kutoarjo, Purworejo. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 1 Kutoarjo dan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta. 


Di SMA Bopkri 1 Yogyakarta, ia aktif dalam kegiatan kepramukaan (Dewan Ambalan).


Setelah lulus sekolah menengah atas, kemudian ia melanjutkan pendidikannya di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. 


Ketika kuliah di Universitas Gadjah Mada, kemampuan kepemimpinannya semakin terasah melalui kegiatan di *Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI)* (yang saat itu disamarkan dengan nama GeMiNI) dan Majestic 55 (Mahasiswa Pencinta Alam Fakultas Hukum UGM). 


Selain itu, Ganjar Pranowo juga aktif di Gelanggang Mahasiswa UGM (semacam tempat perkumpulan bagi mahasiswa UGM berbagai fakultas. Mirip dengan Sunken Court ITB).


Selama kuliah di UGM, ia mengaku sempat cuti kuliah selama dua semester akibat tidak memiliki biaya untuk perkuliahan. Karena hal ini pula, ia sempat berhutang ketika makan di Gelanggang Mahasiswa UGM. Untuk menyambung biaya hidup, Ia menjadi pembina pecinta alam di Majestic 55 dan SMA Negeri 8 Yogyakarta.


Ia mengaku sempat mendapat nilai C dalam kuliah P4 model 100 jam. Meski sudah mengikuti selama itu, namun ternyata masih memperoleh nilai C. Menurutnya, dasar permasalah hanya karena ia bermaksud bertanya balik pada si pengajar. "Saya bingung waktu itu, lalu bertanya, mengapa kita harus melakukan nilai-nilai seperti yangJuga bapak omongkan tapi bapak sendiri tidak seperti itu? Karena saya pikir kita butuh keteladanan, tapi saya dimarahi karena bertanya, lalu dapat C dan harus ikut mata kuliah lanjutan," katanya.


Selain itu, Ganjar memiliki hobi demonstrasi semasa kuliah. Ketika mendemo rektor UGM kala itu (periode 1986-1990) Koesnadi Hardjasoemantri, Ganjar punya cerita menarik. Dia dan teman-temannya malah diajak ngobrol oleh sang rektor. "Saat itu pak Koesnadi, beliau malah bilang 'ngobrol sini, daripada demo-demo'. Jadinya kami ngobrol banyak," ceritanya.


Karier Professional


Setelah lulus dari Fakultas Hukum UGM dengan skripsi yang mengambil tema hukum dagang (merger dan akuisisi) dengan dosen penguji skripsi Prof. Nindyo Pramono,


Ganjar Pranowo mencoba mencari rezeki di Jakarta dengan bekerja di lembaga konsultan HRD yaitu PT. Prakasa.


Selain itu, ia juga pernah bekerja di PT. Prastawana Karya Samitra dan PT. Semeru Realindo Inti.


Karier Politik


Karena pernah aktif di GMNI dan mengagumi Soekarno, secara ideologis Ganjar masuk ke dalam simpatisan PDI. Tahun 1996, PDI dilanda konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno. 


Tahun 1996 menjadi tonggak perubahan yang diinginkan masyarakat kelas bawah melalui figur Megawati Soekarnoputri. Ganjar ikut mendukung Megawati. Slogan pro Mega (Promeg) dipakainya bahkan sempat membuat Ganjar remaja bersitegang dengan orang tua. 


Maklum saja, ayah Ganjar adalah seorang polisi sedangkan kakaknya seorang hakim yang oleh Orba seluruh pejabat publik dilarang berpolitik dan harus mendukung Golkar sepenuhnya.


Setelah tumbangnya Orde Baru, Ganjar sempat disarankan mendaftar sebagai calon anggota legislatif pada Pemilu 1999 akan tetapi dia menolak dan memilih berkeluarga dan mengurus bisnis di PT. Prastawana Karya Samitra dan PT. Semeru Realindo. Sebelum menjadi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo adalah anggota DPR RI selama dua periode, 2004-2009 dan 2009-2014.


Namun, pada periode kedua tidak diteruskan karena terpilih sebagai Gubernur Jawa Tengah. Sebenarnya, pada periode 2004-2009 dia tidak lolos ke Senayan, akan tetapi ia menerima tugas sebagai pengganti antar waktu (PAW) untuk menggantikan rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama (Jawa Tengah 7 (Kabupaten Kebumen, Purbalingga, dan Banjarnegara), Jakob Tobing, yang ditugaskan oleh Presiden Megawati Sukarnoputri menjadi duta besar untuk  Korea Selatan


Ganjar adalah salah satu putra terbaik bangsa ini  dan salah satu dari calon next  presiden Indonesia 2024 ,  kebayang Indonesia benar-benar mencapai masa keemasan.


Tulisan ini telah diunggah oleh beberapa akun Facebook dan Instagram.

Jadi Mentor Inspektorat se-Jateng, Ganjar Beri Penguatan Materi Antikorupsi

 

Foto: Ganjar Pranowo saat menjadi Mentor Inspektorat Se-Jateng dengan Materi Antikorusi/GEMINI CLUB SULTRA.


SEMARANG, GEMINI CLUB SULTRA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengumpulkan Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) se-Jawa Tengah di BPSDMD Provinsi Jateng, Senin (19/6/2023). Mereka akan mengikuti pelatihan tematik bekerjasama dengan KPK pada 19-23 Juni 2023. 


Dalam acara itu, Ganjar berbagi pengalaman dan mentoring kepada seluruh jajaran inspektorat yang hadir. Ganjar memberikan materi penguatan antikorupsi khususnya yang ia terapkan di Provinsi Jateng.


“Agar mereka betul-betul punya satu konsep yang menyeluruh bagaimana mencegah korupsi dan menangani korupsi,” kata Ganjar usai acara.


Ganjar berharap, melalui kegiatan ini inspektorat punya satu konsep yang sama dalam menjaga integritas. Sebab, menurutnya ini penting bagi seorang birokrat sebelum melakukan tugasnya sebagai pelayan masyarakat, khususnya pengawas.


“Maka saya mintakan mumpung ini masih diklat tolong sekali lagi, cerita saja secara terbuka bagaimana jual beli jabatan dilakukan, bagaimana projek ini diatur, bagaimana cara membaginya, apakah di antara mereka punya pengalaman soal itu dan bagaimana kita mencegahnya,” tandas Ganjar.


Ganjar menjelaskan, saat ini pihaknya sudah menerapkan kurikulum antikorupsi kepada siswa sekolah melalui Pergub No 10 Tahun 2019. Sebanyak 367 sekolah sudah menerapkannya sejak akhir 2022.


Oleh karena itu, Ganjar mendorong para inspektorat agar menumbuhkan budaya ‘malu’ melakukan tindak korupsi karena pendidikan antikorupsi sudah dipelajari sejak sekolah. Terlebih, kini sudah ada 30 anak muda agen antikorupsi yang tersebar di seluruh Jateng.


Kemudian, kata Ganjar, inspektorat se-Jateng mesti menularkan budaya tersebut kepada seluruh rekan-rekan ASN. Ganjar juga mengajak para inspektorat melibatkan anak muda untuk menerapkan hal ini.


“Bagaimana mengedukasi mulai dari pendidikan, mengajak kerja sama dengan anak-anak muda, terus masyarakat sipil, terus kemudian memperbaiki apa yang terjadi di dalam,” pungkas Ganjar.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Senin, 19 Juni 2023

Ganjar Minta Implementasi Pancasila Diamalkan di Setiap Sektor Pelayanan Publik


Foto: Ganjar Pranowo saat menghadiri peluncuran Unit Pelayanan Publik Pancasilais, di Lantai V Gedung B kantor Pemprov Jateng/GEMINI CLUB SULTRA.


SEMARANG, GEMINI CLUB SULTRA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, Pancasila bisa diimplementasikan dalam pelayanan publik. Contohnya, memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pelayanan.


Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri peluncuran Unit Pelayanan Publik Pancasilais, di Lantai V Gedung B kantor Pemprov Jateng, Senin (19/6/2023). Acara tersebut diikuti Ombudsman RI, Pattiro Semarang hingga Kadin Jawa Tengah.


“Kalau mau bicara nilai-nilai pancasila dalam konteks layanan publik, saya minta agar semua pengamalannya pada sektornya,” kata Ganjar di lokasi.


Dalam konteks layanan publik, kata Ganjar, pemerintah mesti bekerja dengan cara-cara humanis. Ganjar menekankan cara kerja tersebut mesti dilakukan secara konkret kepada seluruh masyarakat.


“Humanis itu tidak bentak-bentak dan sebagainya. Kita betul-betul concern bahwa regulasinya seperti apa dan pelaksanaannya harus sesuai,” tutur Ganjar.


Lebih jauh, Ganjar mengatakan seluruh dinas harus memperhatikan segala kondisi masyarakat yang membutuhkan layanan. Misalnya, penyandang disabilitas, ibu hamil, dan sebagainya.


Di samping itu, Ganjar menekankan layanan publik yang pancasilais diterapkan dengan komitmen mudah, murah, cepat. Kemudian, kata Ganjar, layanan masyarakat mutlak harus berintegritas. 


“Ini mesti ditunjukkan dalam bentuk layanan yang konkret. Biasanya izin-izin usaha. Maka di dinas, DPMPTSP umpama, tidak boleh lama, tidak boleh berbelit, tidak boleh ada pungli (pungutan liar), (pancasilais) diwujudkan. Ini yang paling konkret,” kata Ganjar.


Lewat pelayanan publik yang pancasilais, Ganjar meminta agar perwujudan reformasi birokrasi betul-betul dilaksanakan. Ganjar berharap, seluruh masyarakat Jateng mendapatkan layanan terbaik dari dinas Provinsi Jateng.


“Ketika itu birokrasi terlalu rumit, mudahkan. Dan itu bisa dengan dua cara, sistemnya diubah, pakai alat, yang kedua regulasinya diubah, sehingga semua kemudahan akan bisa diberikan,” pungkasnya.


Sebelumnya, komitmen Ganjar menerapkan layanan publik terbaik berbuah manis. Tiga dinas di lingkup Pemprov Jateng dinobatkan sebagai unit pelayanan publik yang memperoleh predikat prima dari KemenPAN-RB, di antaranya RSUD Tugurejo, DPMPTSP, dan Bappenda UUPD Kabupaten Semarang.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Minggu, 18 Juni 2023

Tuan Guru Haji Hazmi Hamzar Doakan Ganjar Hingga Meneteskan Air Mata

 

Foto: Ganjar Pranowo saat bertemu Tuan Guru Haji Hazmi Hamzar/GEMINI CLUB SULTRA.


LOMBOK, GEMINI CLUB SULTRA - Air mata Tuan Guru Haji (TGH) Hazmi Hamzar menetes ketika mendoakan Ganjar Pranowo menjadi presiden 2024, saat Ganjar bersilaturahmi ke Kantor DPW PPP NTB, Minggu (18/6/2023). Suaranya bergetar ketika Pengasuh Ponpes Maraqitta'limat itu menyebut nama capres 2024 dari partai PDIP itu.


“Kita baca surat Al-fatihah dengan harapan semoga Allah memudahkan dan memberikan jalan serta kekuatan lahir batin bagi Bapak Ganjar Pranowo. Beliau insyaallah akan menjadi Presiden Republik Indonesia, yang akan memimpin kita dan ratusan juta penduduk Indonesia lainnya. Alfatihah," ucap TGH Hazmi Hamzar.


Dalam doanya, tokoh ulama moderat yang juga politisi PPP itu berharap Ganjar dimudahkan segala urusannya. Ia juga meminta Tuhan meridhoi niat baiknya untuk membangun negara.


"Kami mohon salah satu hambamu yang hadir di sini, Bapak Ganjar Pranowo adalah orang yang engkau ridhoi menjadi pemimpin bangsa. Beliau adalah sosok yang menjadi pilihan kami dan mudah-mudahan. Allah memberikan kemudahan dan pertolongan padanya,"ucapnya.


Puluhan ulama dan tokoh masyarakat yang hadir dalam acara itu khidmat mengamini. Bahkan ketika selesai doa, teriakan Ganjar Presiden langsung menggema di tempat itu.


"Ganjar Presiden. Insyaallah kabul, amin," teriak mereka.


Usai acara, TGH Hazmi Hamzar mengaku terharu saat membacakan doa. Sebab, ia merasakan bagaimana Ganjar betul-betul dicintai rakyatnya.


"Ya kita berharap karena kekuasan itu ada di tangan Allah. Saya betul-betul terharu bisa bertemu beliau. Ini baru pertama saya bertemu dan tadi saat beliau bercerita soal Mbah Maimoen Zubair, itu saya langsung yakin beliau orang yang pas," katanya sambil mengusap air matanya.


Dalam acara itu, Ganjar menceritakan bagaimana kedekatannya dengan PPP. Selain keluarga dari istri adalah PPP, Ganjar juga dekat dengan tokoh PPP lain, antara lain KH Maimoen Zubair.


"Jadi ketika beliau menyebut Mbah Moen dan cerita kedekatannya, saya semakin yakin. Insyallah dimudahkan," pungkasnya.


Selain dengan PPP dan bertemu Tuan Guru Haji Hazmi, Ganjar juga bertemu dengan sejumlah ulama dan tokoh agama serta tokoh adat di NTB. Ia bertemu Tuan Guru Bajang Muhamad Zainul Majdi dan sejumlah ulama besar NTB lainnya.


Suasana hangat tersaji dalam setiap pertemuan Ganjar dengan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat. Ganjar makan siang bersama, ngobrol santai dan saling bertukar pikiran terkait persoalan bangsa.


"Iya saya senang sekali bisa bertemu dengan para Tuan Guru, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat di NTB. Saya menyampaikan terima kasih dan merasa terhormat atas sambutan yang diberikan," kata Ganjar.


Ia berharap silaturahmi yang sudah berjalan baik ini tetap berjalan.


"Mudah-mudahan silaturahminya tidak putus dan itu yang jauh lebih penting. Sebab kata para Tuan Guru, silaturahmi itu membawa banyak rezeki dan memanjangkan umur. Karena begitu silaturahmi, kita tertawa semuanya, tidak ada yang marah-marah maka pasti insyaallah hatinya bahagia dan umurnya lebih panjang," pungkasnya.***


Sumber: Team GEMINI CLUB.

Sabtu, 17 Juni 2023

Ketemu Anak Muda Bali, Ganjar Diantar Mobil Fatmawati Soekarno

 

Foto: Ganjar Pranowo saat diantar oleh Mobil Fatmawati menemui anak muda Bali/GEMINI CLUB SULTRA.


BALI, GEMINI CLUB SULTRA - Mobil hitam berbendera merah putih terparkir di tepi jalan Tegal Harum nomor 13 Biaung, Bali, Sabtu (17/6/2023). Meski sudah tua, namun mobil sedan De Luxe Four Door merek Plymouth ini masih tampak sangat gahar dan mencuri perhatian banyak orang.


Ternyata mobil produksi Amerika Serikat tahun 1948 ini bukan mobil sembarangan. Ia adalah mobil yang mempunyai sejarah tinggi. Mobil ini awalnya adalah milik Fatmawati, istri Presiden Pertama Republik Indonesia, Soekarno. Saat itu, mobil Plymouth ini adalah mobil yang sehari-hari digunakan keluarga Soekarno. 


Mobil Fatmawati itu tidak sekadar dipajang di pinggir jalan.Mobil bercat hitam ini sejatinya sedang menunggu penumpang


Mobil itu adalah kendaraan khusus yang digunakan untuk menjemput Ganjar Pranowo, capres 2024 dari partai PDIP. Sore itu, Ganjar akan bertemu anak-anak Gen Z yang sedang berkumpul di Kebun Vintage Cars Bali.


Saat Ganjar tiba di lokasi, gubernur dua periode ini tampak sangat tertarik dengan mobil itu. Matanya berbinar mengagumi mobil klasik itu.


"Ini mobil koleksi sini ya, keren sekali ini. Bisa dinaiki?" kata Ganjar.


Ganjar kemudian ingin naik di kursi depan. Ia berjalan ke bagian depan mobil sebelah kiri. Namun ia terkejut, ternyata stang kemudi mobil itu ada di sebelah kiri. Dan di dalamnya, sudah duduk Ni Luh Nitta Prabaningsih, tokoh muda Bali sekaligus driver Ganjar.


"Lho salah, ternyata penumpangnya kanan ya. Oke-oke kamu yang nyopirin saya ya," ucapnya.


Ganjar kemudian masuk ke mobil yang dulu dipakai keluarga Soekarno itu. Di sampingnya, Nitta bersiap dengan senyum riang. 


Namun, wajah Nitta terlihat grogi. Sebab saat memasukkan perseneling, ia cukup kesulitan. Namun setelah bisa, ia dengan lancar membawa Ganjar ke lokasi acara.


"Deg-degan sekali rasanya, karena ini membawa Pak Ganjar, bener-bener tokoh paling penting saat ini. Selain itu, nyetirin Pak Ganjar pakai mobil antik, setirnya sebelah kiri dan manual. Jadi deg-degan sekaligus bangga banget," katanya. 


Meski sempat terkendala, namun Nitta berhasil membawa Ganjar ke lokasi Mabar (Maju Bareng Ganjar) dengan selamat. Selama perjalanan yang singkat itu, ia bisa ngobrol dengan orang yang sudah lama ingin ia jumpai. 


"Tadi sempat kram kaki saya saat injak kopling. Tapi nggak kerasa karena di sebelah saya ada Pak Ganjar. Sakitnya hilang langsung. Apalagi tadi ngobrol-ngobrol tentang mobil itu," jelasnya.


Dalam obrolan itu, ia menjelaskan ke Ganjar bahwa mobil itu dulunya milik Fatmawati. Mobil itu juga menjadi mobil keluarga Soekarno yang pernah dinaiki. 


"Ini dulu dinaiki Presiden Soekarno bersama keluarganya. Pak Ganjar kan calon presiden. Jadi maknanya, Pak Ganjar pasti menang," pungkasnya.


Saat tiba di Kebun Vintage Cars Bali, Ganjar tampan semakin senang karena melihat banyak koleksi mobil tua. Ada sekitar 200 lebih mobil kuno di tempat itu dan kondisinya masih bisa dinyalakan, serta memiliki kelengkapan surat yang masih hidup. 


"Iya, ternyata ini kolektornya luar biasa. Ada 200 lebih mobil kuno dan semua hidup, dan tadi sempat naik mobil yang katanya STNK atas nama Ibu Fatmawati. Pasti mobil itu sangat bersejarah," jelasnya.


Dari informasi yang ia dapat, mobil itu diproduksi pada 948. Meski tua, namun saat menaiki mobil itu, Ganjar mengaku merasa sangat nyaman. 


"Tahun 1948 lho, bayangkan sudah berapa usianya. Tapi luar biasa, masih bagus dan nyaman dinaiki. Tadi saya numpang saja, nggak tahu gimana rasanya kalau mengendarai," ucapnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Jumat, 16 Juni 2023

Ribuan Warga Serbu Ganjar di Bali, Bule Pun Ikut Mengejar Minta Selfie

Foto: Ganjar Pranowo saat diserbu ribuan warga Bali untuk berfoto selfi bahkan Bule pun ingin juga berfoto selfi/GEMINI CLUB SULTRA.



BALI, GEMINI CLUB SULTRA - Ganjar Pranowo benar-benar menjadi magnet warga Bali saat berkunjung ke Pulau Dewata, Sabtu (17/6/2023). Di manapun Ganjar berada, ia selalu jadi rebutan warga yang ingin bersalaman dan foto bersama.


Seperti saat Ganjar mengikuti jalan santai di Lapangan Puputan Margarana Denpasar. Ia langsung diserbu masyarakat Bali di sana. Ribuan orang mengerumuni capres PDIP itu sambil berteriak memanggil namanya.


"Pak Ganjar, foto dulu pak. Kapan lagi bisa foto sama calon presiden. Saya doakan jadi presiden biar fotonya nanti saya pajang di rumah," kata warga.


Emak-emak dan remaja putri pun tak kalah histeris. Mereka yang mengagumi Ganjar tersipu usai berhasil menyalami Gubernur Jawa Tengah itu.


"Pak Ganjar ganteng banget. Senyumnya manis dan orangnya ramah. Senang sekali bisa ketemu langsung dengan Pak Ganjar. Biasanya cuma lihat di TikTok," kata Dista (20) seorang warga warga.


Tak hanya masyarakat lokal, para wisatawan dari luar Bali juga begitu antusias saat melihat Ganjar. Mereka yang datang dari bebagai daerah di Indonesia untuk berwisata langsung berlari mengejar Ganjar ketika tahu ia ada di Bali.


"Saya dari Medan Pak. Saya dari Bandung. Jakarta hadir Pak," ucap para wisatawan itu menyebutkan nama daerahnya masing-masing usai berswafoto dengan Ganjar.


Bahkan, wisatawan asing yang sedang berlibur ke Bali juga tak kalah antusias pada suami Siti Atikoh itu. Saat sedang menyantap sarapan di Nasi Ayam di Warung Weti, yang berlokasi di Sanur, sejumlah wisatawan asing yang mengenal Ganjar meminta untuk foto bersama.


Bahkan, ada satu Bule yang mengenakan pakaian adat Bali rela berlari mengejar Ganjar sampai ke mobil. Ia hanya ingin menyapa dan berfoto untuk dikirim ke istri tercintanya.


"Pak, boleh saya minta foto sama bapak. Ini buat istri saya. Bapak favoritnya istri saya," katanya.


"Boleh-boleh, mari silahkan," ucap Ganjar.


Ganjar dengan ramah melayani warga yang ingin bersalaman dan foto bersama. Sesekali, ia ngobrol dengan warga yang menyalaminya itu.


Pun ketika ada anak kecil, Ganjar selalu berhenti. Ia selalu menggoda anak kecil, sambil mengelus kepala dan mencubit pipi mereka.


Ganjar mengapresiasi kemeriahan dan antusias warga Bali. Apalagi, di setiap acara yang ia datangi, selalu ada pertunjukan seni budaya Bali yang mempesona.


"Luar biasa meriah ya, apalagi selalu ada kesenian yang ditampilkan. Jadi semakin meriah dan menyenangkan. Bali memang selalu menarik untuk dikunjungi," kata Ganjar.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Punya Banyak Kesamaan Seni dan Budaya, Ganjar Gagas Kolaborasi Budaya Jawa-Bali

 

Foto: Ganjar Pranowo saat melakukan wawancara bersama wartawan/GEMINI CLUB SULTRA. 



BALI, GEMINI CLUB SULTRA - Enam penari Gambyong tampil memukau, Jumat (16/6/2023) sore itu. Diiringi gamelan yang mendayu, mereka menari tarian Jawa klasik yang berasal dari Surakarta. Setelah selesai tampil, disusul penampilan tiga penari Bali yang tak kalah memukau. Mereka menampilkan tarian Taruna Jaya, diiringi gamelan khas Bali yang rancak.


Dua tarian itu menjadi simbol kerjasama budaya Jawa-Bali yang digagas Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Di hadapan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri, Ganjar bersama Gubernur Bali, I Wayan Koster sepakat menjalin kerjasama dua budaya, yang memiliki kesamaan itu.


"Antara Jawa dan Bali memiliki ikatan yang kuat dan memiliki kesamaan tradisi, seni dan budaya. Sebut saja misalnya kenduri, ruwatan, weton, wayang, sinden, gamelan, konsep adab atau sopan santun sampai konsep kepemimpinan," kata Ganjar di hadapan ribuan tokoh adat Bali di Plaza Hotel Sanur.


Kesamaan itu, menurut Ganjar tak terlepas dari sejarah masa lalu. Dimulai dari era Kerajaan Medang atau Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-8, kemudian berlanjut pada era Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-11. 


Pada masa akhir Kerjaan Majapahit, lanjut Ganjar, bahkan terjadi migrasi secara besar-besaran dari Jawa ke Bali, mulai dari bangsawan, pemuka agama, seniman, dan pengrajin. Tak heran, sumber induk sejarah Jawa berada di Kerajaan Bali. Mulai dari Negarakertagama, Sutasoma, Pararaton dan Tantu Pagelaran. 


"Menghadapi kemajuan zaman, nilai-nilai kebudayaan tinggi yang dimiliki Jawa dan Bali perlu dikembangkan. Agar peradaban tetap hidup dan lestari. Jangan sampai kebudayaan ini punah," tegasnya.


Maka dari itu, Ganjar mengatakan penting untuk melakukan kerjasama budaya antara dua daerah ini. Agar kebudayaan bangkit kembali dan memperkokoh budaya Nusantara.


"Kerjasama ini harus diperluas sepanjang zaman. Sebagai wujud bakti kita untuk Indonesia Raya. Bagaimana kita membangun peradaban yang berbhineka, berkepribadian dalam kebudayaan. Sesuai prinsip Trisakti Bung Karno," pungkasnya.


Hal senada disampaikan Gubernur Bali, Wayan Koster. Koster mengatakan, kerjasama ini membangkitkan kembali hubungaan kesejarahan antara tanah Jawa dan Bali yang berhubungan sejak ribuan tahun lalu.


"Budaya dan tradisi Jawa dan Bali itu mirip. Kita punya kemiripan aksara, kemiripan wayang, seni tari, seni gamelan dan pemahaman serta filosofi hidup juga sama," ucapnya.


Ia mengatakan, selama ini pertukaran budaya antara Jawa dan Bali sudah berjalan. Namun dengan adanya kerjasama ini, maka akan semakin menguatkan upaya pelestarian dan pengembangan dua budaya.


"Kami ingin bekerjasama kembali, agar anak cucu kita tidak kehilangan akar budaya," pungkasnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Kamis, 15 Juni 2023

Ganjar Beri Hadiah Guru Honorer di Grobogan yang Pinjamkan Rumah untuk Ruang Kelas

Foto: Ganjar saat Beri Hadiah Guru Honorer di Grobogan yang Pinjamkan Rumah untuk Ruang Kelas/GEMNI CLUB SULTRA.


GROBOGAN, GEMINI CLUB - Aulia Rizkia Rahmawati, seorang guru honorer di SDN 1 Karangwader, Kecamatan Penawangan, Grobogan mendapat hadiah motor dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Hadiah itu diberikan karena Aulia rela rumahnya dijadikan tempat belajar-mengajar saat SDN 1 Karangwader nantinya direnovasi.


Guru yang mengampu kelas 1 itu tidak menyangka kehadiran Ganjar di sekolah membawa berkah baginya. Saat itu, ia diajak berdialog langsung tentang rencana renovasi sekolah tempatnya mengabdi.


"Kalau ini diambruke (direnovasi total) harus ada tempat pengganti sementara, rumahnya njenengan yang mau dipakai?" tanya Ganjar kepada Aulia, Kamis (15/6/2023).


Politikus berambut putih itu mendapat jawaban tegas dari Aulia, yang siap rumahnya digunakan sebagai sekolah darurat jika ada renovasi. Bahkan, warga Desa Karangwader RT 3 RW 1 itu juga merelakan rumah neneknya yang telah meninggal dunia.


"Kalau dipakai untuk sekolahan, njenengan mau sewa berapa?" Ganjar memastikan.


Lagi-lagi, jawaban Aulia membuat Gubernur berambut putih itu bangga. Guru honorer yang mulai mengabdi sejak tahun 2021 itu ikhlas tanpa meminta uang sewa. Sebagai bentuk apresiasi, Ganjar memberikan pilihan hadiah, motor atau laptop.


"Iya, pilihannya motor dan beliau ini seorang honorer, kami kasih motor," terang Ganjar.


Sementara, Aulia mengaku senang karena mendapat hadiah sepeda motor dari Gubernur. Hadiah tersebut dapat menunjang semangatnya dalam mendidik siswa.


"Tadi ditawari laptop atau motor, saya pilih motor. Karena laptop sudah punya. Rasanya senang sekali," katanya.


Menurutnya, renovasi sekolah menjadi harapan besar bagi guru dan siswa SDN 1 Karangwader. Sebab, saat ini kondisi bangunan sekolah sudah sangat memprihatinkan.


"Sekilas tidak terlihat tapi kalau dari belakang rusak dan nyaris roboh. Harapannya memang direnovasi," lanjutnya.


Dari pertimbangan itu, ia merelakan rumahnya dan rumah neneknya untuk dijadikan tempat belajar-mengajar sementara, hingga proses renovasi selesai.


"Iya, nanti kalau dilakukan renovasi rumah saya biar jadi tempat belajar-mengajar," pungkasnya.


Kedatangan Ganjar di SDN 1 Karangwader merupakan tindak lanjut adanya laporan di kanal LaporGub terkait sekolah rusak. Rencananya, tahun ini sekolah tersebut mulai direnovasi. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan berkolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Grobogan.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Mengajar di SMAN 1 Kradenan, Ganjar Optimis Indonesia Emas 2045 Bakal Terwujud

Foto: Ganjar Pranowo saat berada di SMAN 1 Kradenan, Ganjar Optimis Indonesia Emas 2045 Bakal Terwujud/GEMINI CLUB SULTRA.


GROBOGAN, GEMINI CLUB SULTRA - Suasana Aula SMAN 1 Kradenan, Kabupaten Grobogan mendadak riuh, suara tepuk tangan terdengar ramai saat Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo hadir memasuki ruangan aula, Kamis (15/6/2023). Pagi itu, Ganjar Pranowo datang untuk memberikan materi Gubernur Mengajar dengan tema "Generasi Benteng Pancasila Cerdas Bermedia Konsisten Berbudaya dan Anti Hoax".


Setelah menyapa para siswa dan guru, politikus berambut putih itu langsung menerangkan soal bonus demografi yang akan didapatkan Indonesia pada 2045. Sekitar 800 siswa yang mendengarkan, tampak antusias, bahkan beberapa siswa juga aktif berdialog dengan Ganjar. 


Kurang lebih sekitar 50 menit, "Gubernur Mengajar" berlangsung interaktif dan akrab. Beberapa kali, Ganjar juga meminta beberapa siswa untuk maju ke depan.


Cara pemaparan Ganjar yang atraktif membuat para siswa mudah memahami apa yang disampaikan. Ganjar menjelaskan beberapa materi, di antaranya, cinta tanah air, cinta budaya, sikap toleransi, hingga pengembangan bakat dan minat.


Ganjar menuturkan, setelah melihat potensi dan bakat yang dimiliki para siswa di Indonesia, Ganjar sangat optimis Indonesia Emas 2045 akan tercapai.


"Harus yakin (Indonesia Emas 2045). Maka, kami arahkan sekolah dan gurunya juga musti mengarahkan untuk mengeluarkan seluruh bakat yang dimiliki oleh siswa," ujar Ganjar.


Ia menambahkan, bakat dan minat generasi saat ini terkadang berbeda dengan cara pandang masyarakat umum atau lingkungannya. Menurut Ganjar, selama hal itu positif, maka perlu untuk didukung.


"Anak muda sekarang mimpinya berbeda dengan yang lain atau masyarakat yang di sekitarnya. Maka, kemudian bakat yang terpendam dari anak-anak sebenarnya sangat luar biasa. Maka dia butuh dukungan, butuh suport," lanjutnya.


"Saya senang tadi ada satu siswa yang bertanya sangat bagus. Bagaimana kalau saya punya bakat tapi lingkungan tidak mendukung. Dan dia mencontohkan, lingkungan sekitarnya tidak mendukung karena dia perempuan bahkan sudah pinter buat aplikasi," imbuh Ganjar. 


Ganjar pun memberikan semangat, dan menyarankan siswa tersebut agar terus menciptakan karya dan program yang bisa bermanfaat bagi masyarakat.


"Tadi ada yang bisa buat aplikasi. Kamu harus maju terus membuat program-program yang lebih bermanfaat untuk rakyat, jangan-jangan dengan program aplikasi yang kamu buat bisa mengedukasi masyarakat sekitar dengan literasi digital yang lebih baik," ungkapnya.


Di lain sisi, ada siswa yang suka dengan kebudayaan, menghormati keberagaman, dan mereka mampu mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari.


"Satu dengan teknologi dan satu dengan budaya yang kuat, sehingga jika kecerdasan intelektual dan emosionalnya dipadukan maka akan menjadi lebih baik," pungkasnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Rabu, 14 Juni 2023

Diskusi Santai Bareng Mahasiswa Ilmu Politik, Ganjar Cerita Awal Mula Terjun ke Dunia Politik

 

Foto: Gubernur Ganjar Pranowo menghadiri rangkaian kegiatan Himapol Indonesia yang sedang menggelar Rapat Evaluasi Nasional (Ravelnas) ke-8, di Semarang. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menjadi tuan rumahnya/GEMINI CLUB SULTRA.


SEMARANG, GEMINI CLUB SULTRA - Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Politik (Himapol) Indonesia datang ke rumah dinas Gubernur Jawa Tengah, Rabu (14/6/2023) malam. Kedatangan mereka, untuk ‘berguru’ ilmu politik dengan Ganjar Pranowo.


Pertemuan dengan Gubernur Ganjar Pranowo menjadi rangkaian kegiatan Himapol Indonesia yang sedang menggelar Rapat Evaluasi Nasional (Ravelnas) ke-8, di Semarang. Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo menjadi tuan rumahnya.


Pertemuan tersebut berlangsung sekitar satu jam. Dalam kesempatan itu, Ganjar membagikan pengalamannya saat terjun ke dunia politik. Kepada para mahasiswa, Ganjar menceritakan dirinya telah berkecimpung di dunia politik sejak mahasiswa.


“Waktu saya seusia anda saya sudah ikut partai. Semua orang sinis, alhamdulillah saya dari dulu nggak pernah berubah, dicaci-maki dilecehkan nggak pernah berubah. Jadi berani mengambil satu yang tidak populer, karena biasanya orang takut tidak populer,” kata Ganjar.


Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan, tahun ini menjadi momentum para mahasiswa bisa aktif berpartisipasi. Mahasiswa Ilmu Politik, kata Ganjar bisa berpartisipasi dalam menjaga situasi politik yang multi polar.


“Maka penting untuk mengajak generasi muda, apalagi para intelektual muda ini untuk bisa berkontribusi, memahami juga, menjadi penjaga moral,” tegasnya usai acara.


Ganjar mengatakan, dalam konteks tahun politik ini para intelektual muda bisa mengambil peran untuk mengedukasi , agar masyarakat sadar pada bahaya hoaks dan tidak melakukan kampanye negatif.


“Itu menurut saya, bagaimana cara kita menjaga proses demokrasi ini bisa berjalan dengan baik dan  keterlibatan anak-anak muda ini menurut saya menjadi begitu penting karena mereka punya gagasan, punya idealisme, punya ilmu pengetahuan yang cukup dan sangat kreatif,” ujarnya.


Walau terbatas waktu, Ganjar berharap diskusi malam itu bisa menginspirasi para mahasiswa dalam memandang politik. Para mahasiswa mempunyai mimpi dan idealisme sehingga harus diberi ruang partisipasi.


“Tadi ada satu yang bertanya menurut saya cukup kritis ya, sehingga saya bangga karena anak-anak inilah yang membikin Indonesia ke depan itu tidak mengkhawatirkan, karena banyak orang cerdas,” tuturnya.


Seorang anggota Himapol Indonesia, Irgi mengaku senang bisa berjumpa dan mendengar langsung pengalaman politik Ganjar. Irgi yang pernah turut serta mengkritisi Ganjar terkait Wadas, juga terinspirasi dengan upaya sang gubernur dalam menyelesaikan setiap persoalan.


“Mungkin langkah-langkah politik yang diambil sama Pak Ganjar bisa jadi inspirasi supaya anak-anak ketika mengambil keputusan atau langkah-langkah politik ke depannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masyarakat,” kata mahasiwa Universitas Brawijaya tersebut.


Irgi menilai, sosok Ganjar sebagai pemimpin yang rendah hati. Apalagi, selama diskusi Ganjar juga merespon dengan baik dan bisa menjelaskan secara komprehensif setiap pertanyaan.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

PDIP Kota Kendari Siap Berkomitmen untuk Memenangkan Ganjar Pranowo

Foto: Ishak Ismail, Ketua DPC PDIP Kota Kendari sekaligus Ketua Pemenang Ganjar Pranowo Sultra/GEMINI CLUB SULTRA.


KENDARI, GEMINI CLUB SULTRA - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mendukung penuh Ganjar Pranowo sebagai Calon Presiden pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.


Ketua PDIP Kota Kendari, Ishak Ismail mengatakan, bahwa langkah-langkah yang sudah dilakukan untuk dukungan Ganjar sebagai calon presiden mulai dari sosialisasi, pemasangan baliho.


“Pada intinya kami sebagai kader wajib mendukung dan terus mensosialiasikan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden dari PDIP,” kata Ishak Ismail, Sabtu (20/5/2023).


Lanjut Ishak Ismail mengatakan, pada saat ini belum ada partai koalisi masih internal PDIP yang mengajukan calon. Tapi untuk koalisi sangat penting dalam menentukan arah Indonesia kedepan.


“Sehingga kami di daerah tinggal tunggu perintah saja sementara untuk pembentukan relawan kami sudah ada di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara,” jelasnya.


Terkait relawan, Ishak Ismail mengatakan, belum lama ini sudah ada tiga relawan di Sulawesi Tenggara yang melakukan konsolidasi mendukung Ganjar Pranowo sebagai Persiden 2024.


“Kemarin sudah ada yang konsolidasi tiga relawan yang kordinasi sama kita. Tapi kami harus melakukan pendampingan supaya relawan itu eksistensi semakin jelas,” jelasnya.


“Kalau sebenarnya dengan adanya foto-foto pak Ganjar di Sulawesi Tenggara berarti itu bagian dari relawan yang bergerak dari Kota Kendari,” tutupnya.(*)


Sumber: Jaringan Sultra. 

 
Copyright © 2014 GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT Shared By by Themes24x7.