BREAKING NEWS

Videos

{getFeatured} $label={recent} $type={featured1}

Category 1

Social

Social

Slider

[recent]
iklan banner

Latest Posts

iklan banner

Recent Post

Recents

{getWidget} $results={3} $label={recent} $type={list1}
GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT

BANNER I

GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT

BANNER II

GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT
GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT
GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT

My Gallery

About

About
GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT

Recent

slider

About Us

GEMINI CLUB SULTRA adalah Portal Resmi Relawan Gerakan Menangkan Indonesia Bersama Ganjar Pranowo untuk Presiden RI yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra)

Recent

Navigation

Pages

JSON Variables

{ relatedPostsNum: "3", viewAllText: "View all", followByEmailText: "Get all latest content delivered straight to your inbox.", commentsSystem: "disqus", disqusShortname: "templateify-site", months: { jan: "January", feb: "February", mar: "March", apr: "April", may: "May", jun: "June", jul: "July", aug: "August", sep: "September", oct: "October", nov: "November", dec: "December" } }

Category 2

Category 3

Category 4

Category 5

Jumat, 21 Juli 2023

Komitmen Ganjar Optimalkan Koperasi Seperti Cita-cita Bung Hatta

 

Foto: Ganjar saat menghadiri dan membuka Koperasi Expo Jateng untuk memperingati Hari Koperasi ke-76 tingkat provinsi di Alun-alun Bung Karno, Kabupaten Semarang, Jumat (21/7/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


KABUPATEN SEMARANG, GEMINI CLUB SULTRA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, koperasi akan ideal jika memiliki anggota dengan jumlah besar. Sehingga, tujuan Bung Hatta yang ingin menjadikan koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional bisa tercapai.


Hal itu disampaikan Ganjar usai menghadiri dan membuka Koperasi Expo Jateng untuk memperingati Hari Koperasi ke-76 tingkat provinsi di Alun-alun Bung Karno, Kabupaten Semarang, Jumat (21/7/2023). Kegiatan diinisiasi oleh Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin).


Ganjar mengatakan, hingga saat ini pembinaan terhadap koperasi terus dilakukan. Selain agar koperasi semakin tumbuh, juga bisa naik kelas. Untuk mencapai itu, Ganjar memandang bahwa sebuah koperasi yang ideal harus mempunyai jumlah anggota yang banyak.


“Kalau anggotanya banyak, dari, oleh, dan untuk anggotanya itu betul-betul bisa dimanfaatkan sehingga kesejahteraan anggota yang utama itu menjadi pilar kita,” tegasnya.


Di sisi lain, saat ini masih banyak koperasi yang berjalan tak sesuai asas. Kasus yang paling umum, keberadaan koperasi tak memberikan kesejahteraan bagi anggota justru disalahgunakan.


“Itulah yang penting untuk kami dampingi. Nanti butuh pelatihan manajemen, nanti butuh akses keuangan, nanti butuh pemasaran sehingga koperasi ini betul-betul bisa menjalankan usahanya yang bisa menyejahterakan rakyat,” jelas Ganjar.


Terkait itu, Ganjar terus mengevaluasi keberadaan koperasi. Khususnya yang anggotanya sedikit, Ganjar mendorong agar koperasi tersebut dimerger. Bahkan, beberapa koperasi tak jelas juga telah dicoret.


“Tapi koperasi yang bagus, sudah kami bina. Itu yang disampaikan, maka waktu itu, ‘Pak Ganjar kenapa berani mencoret’, lha tidak jelas kok. Kami harus berani ambil keputusan seperti itu sehingga orang berkoperasi itu benar-benar mengerti,” tegasnya.


Ganjar mengatakan, koperasi harus hadir dengan semangat menyejahterakan anggota. Maka basis komunitas menjadi penting dalam berdirinya sebuah koperasi. Jika tidak, maka akan muncul bibit koperasi tak jelas yang hanya digunakan untuk kepentingan pribadi.


“Jadi basis komunitas itu menjadi penting untuk pesantren, sekolahan yang jumlah anggotanya banyak-banyak itu, angkutan, ojol, dan sebagainya itu sebenarnya bisa dibuat (koperasi) sebagai sebuah kekuatan bersama,” tandasnya.


Dalam kesempatan itu, hadir Ketua LKPP RI Hendrar Prihadi, mewakili Menteri Koperasi dan UMKM yaitu Deputi Perkoperasian Ahmad Zabadi, Bupati Semarang Ngesti Nugraha, Wakil Wali Kota Tegal Jumadi, jajaran Dekopin Jateng, serta perwakilan koperasi di Jawa Tengah.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Kamis, 20 Juli 2023

Hadiri Soropadan Festival 2023, Ganjar: Introduksi Teknologi Kunci Gaet Milenial Tekuni Pertanian

 

Foto: Ganjar Pranowo saat menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023 di Temanggung, Kamis (20/7/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


TEMANGGUNG, GEMINI CLUB SULTRA - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menyebut introduksi teknologi sebagai kunci gaet milenial dan Gen Z untuk terjun ke dunia pertanian secara sukarela. Hal ini disampaikan Ganjar saat menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023 di Temanggung, Kamis (20/7/2023).


Dalam kesempatan itu, Ganjar menyempatkan diri berbincang dengan 5 pemuda milenial yang berkecimpung dalam pertanian. Satu di antaranya hasil didikan Kementrian Pertanian (Kementan).


"Saya baru saja ngobrol dengan 5 petani muda, spiritnya bagus, satu di antaranya sekolah di Kementan. Jadi Kementan punya lembaga untuk mendidik mereka," kata Ganjar di sela menghadiri Soropadan Agro Festival (SAF) 2023, dengan tema "Regenerasi Petani Jateng Menuju Kedaulatan Pangan Nasional".


Ganjar melanjutkan, selain ke-5 petani muda tersebut, masih banyak milenial yang berkecimpung dalam pertanian. Hanya, menurut Ganjar, secara umum masih perlu perubahan mindset di kalangan milenial dan Gen Z terkait profesi sebagai petani.


"Mereka anak muda yang berkecimpung dalam pertanian, pada praktiknya banyak yang karena kepepet. Maka, sekarang tidak boleh ada ilmu kepepet. Mesti disiapkan betul," ujar Gubernur Jateng dua periode itu. 


Dituturkan Ganjar, rumus untuk mempersiapkan petani muda dari generasi milenial dan Gen Z adalah alih teknologi. Dikatakan, ketika introduksi teknologi ke dunia pertanian berhasil dilakukan, maka pertanian akan punya daya tarik lebih di mata anak-anak muda. Sebab, dunia milenial dan Gen Z tak bisa dilepaskan dari pesatnya kemajuan teknologi.


"Rumusnya tadi dari penyuluh bagus banget, 'pak teknologi, gak ada yang lain'. Dan memang sudah saatnya percepatan alih daya teknologi pertanian ditingkatkan," ujarnya.


Kata Ganjar, introduksi teknologi dalam pertanian tidak hanya terkait alat dan mesin pertanian (alsintan) saja, tapi sampai dengan seluruh prosesnya. Di antaranya disebutkan, dalam proses on farm saat ini sudah menggunakan sekolah iklim, lalu gunakan teknologi digital untuk pemantauan.


"Kemudian, perpaduan antara irigasi, pupuk, obat, bisa jadi satu. Bahkan dengan pola pertanian green house sangat bisa menarik anak muda untuk bertani, sehingga mereka punya komoditas," ujarnya.


Ganjar juga menyoroti potensi ekonomi hortikultura untuk menarik anak muda milenial dan Gen Z semangat bertani. Sebab, hortikultura tak pernah terpengaruh musim.


"Kita mendekati El Nino ini, masih selalu bertahan. Bahkan, sejumlah komoditas buah-buahan sangat laku di pasaran. Kalau kita arahkan anak muda ke sana, rasa-rasanya akan tertarik," kata dia.


Memang, sambung Ganjar, untuk lebih membuat milenial dan Gen Z tertarik, harus ada stimulan, pelatihan, dan juga pendampingan. Juga ditambah dengan introduksi teknologi digital dalam dunia pertanian.


Di sisi lain, kata Ganjar, ketersediaan pupuk juga harus diperhatikan. Ia mengakui, secara nasional ketersediaan pupuk menjadi perhatian banyak kalangan. 


"Iya, memang ada kekurangan pupuk. Sehingga, kita harus serisu betul memperhatikan ini," ucapnya.


Kata Ganjar, kekurangan pupuk dalam negeri karena sejumlah faktor. Antara lain karena bahan dasar pupuk tidak tersedia dalam negeri, maka harus menjalin kerja sama dengan negara lain yang mempunyai sumber daya tersebut. Di sisi lain, gerakan pupuk organik mesti ditingkatkan di kalangan petani.


"Setidaknya ya separuh-separuh. Tapi kita juga memproyeksikan menuju organik, karena sekarang sudah semakin canggih. Kalau dulu pakai pupuk organik menggunakan kuantitas yang besar, sekarang dengan fermentasi, dengan teknologi, sudah masuk dalam bentuk cair. Dan itu sekarang mesti digenjot," paparnya.


Ke depan, kata Ganjar, pemerintah harus memberikan insentif pemakaian pupuk organik dengan sedikit 'paksaan'. Sehingga, petani yang menggunakan pupuk organik lebih banyak, dan hasilnya lebih bagus, juga bila ditilik dari sisi kesehatan.


"Dan tentu saja, hal itu bisa mengimbangi kekurangan pupuk. Karena memang, subsidi untuk pupuk ini dikurangi. Karena itu, soal pupuk kita harus lebih memperhatikan mulai dari sisi hulu, dengan segala cara," pungkasnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Ganjar Bangga, Masih Banyak Anak Muda di Jateng Jadi Petani Milenial

 

Foto: Ganjar Pranowo bertemu Petani Milenial di Kabupaten Temanggung/GEMINI CLUB SULTRA.


TEMANGGUNG, GEMINI CLUB SULTRA – Rizal (25) bersemangat menceritakan kisah suksesnya sebagai petani milenial. Di hadapan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rizal mengatakan bahwa sektor pertanian adalah sektor menjanjikan bagi kalangan anak milenial.


"Jadi petani itu menyenangkan Pak, duitnya banyak. Saya saja setiap kali panen, bisa dapat uang Rp50 juta," kata Rizal di acara Soropadan Festival di Temanggung, Kamis (20/7/2023).


Rizal mengatakan, sudah cukup lama menekuni dunia pertanian. Di lahan seluas 3000 m2 warisan bapaknya, Rizal menanam berbagai tanaman hortikultura seperti padi, cabai dan lainnya.


"Meskipun banyak anak kampung saya nggak mau jadi petani, tapi saya memilih jalan yang berbeda. Karena saya bangga jadi petani, penghasilan saya jauh lebih besar dari teman-teman yang bekerja di pabrik," ungkapnya.


Hal senada disampaikan Firman (21) petani milenial lainnya. Firman mengatakan, sektor pertanian sangat menjanjikan jika dikelola dengan benar.


"Pertanian itu menguntungkan, uangnya banyak. Tapi banyak anak muda yang tidak tertarik karena mindset mereka terhadap pertanian yang menganggap kuno dan nggak keren," ucapnya.


Padahal, lanjut dia, pertanian saat ini bukan seperti dulu. Mekanisasi dan sistem sudah berjalan dan semua proses digarap dengan mesin.


"Hanya memang upaya pemerintah untuk sosialisasi soal itu masih kurang, sehingga anak muda jarang yang mau jadi petani," terangnya.


Mendengar cerita dari Rizal dan Firman, Gubernur Ganjar mengaku sangat bangga dengan para petani milenial itu. Menurutnya, masih banyak anak muda yang tertarik menggeluti sektor pertanian.


"Karena potensinya memang sangat besar. Banyak produk hortikultura kita yang diminati dunia internasional. Dan itu belum bisa tercover. Contoh durian saja, itu pasarnya luar biasa," ucapnya.


Namun, menurut Ganjar mesti ada review pada sistem pertanian di Indonesia. Upaya-upaya mesti dilakukan agar sektor ini terus tumbuh.


"Termasuk mekanisasi yang harus terus kita kembangkan agar anak muda tertarik menekuni pertanian ini," pungkasnya.


Soropadan Festival merupakan ajang pameran berbagai produk pertanian unggulan di Jawa Tengah. Selain pameran, event itu juga digelar untuk memberikan edukasi dan pelatihan pada anak muda untuk berkecimpung di sektor pertanian.


Provinsi Jateng memang konsen soal pelatihan pada petani milenial ini. Melalui Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Jateng, pelatihan dan pendampingan pada petani milenial terus dilakukan.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Datang Bareng Gibran, Ganjar Dapat Doa dari Belasan Ribu Lansia

 

Foto: Ganjar Pranowo bertemu belasan ribu orang lanjut usia (lansia) berkumpul di Stadion Manahan Solo, Kamis (20/7/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


SOLO, GEMINI CLUB SULTRA - Belasan ribu orang lanjut usia (lansia) berkumpul di Stadion Manahan Solo, Kamis (20/7/2023). Dengan semangat, para Opa dan Oma yang datang dari Gereja Kristen Jawa itu merayakan ibadah bersama memperingati Hari Lansia Nasional 2023.


Sejak pagi hari, para Lansia itu sudah berdatangan ke lokasi. Meski usia sudah renta, namun semangat masih terlihat jelas di wajah mereka.


Apalagi, hadir dalam acara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Kehadiran Ganjar mampu membuat kebahagiaan para lansia itu bertambah. Tak hanya Ganjar, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka juga ikut hadir mendampingi.


"Makasih Pak Ganjar, sudah datang ke acara kami. Semoga bapak sehat dan panjang umur. Semoga cita-cita bapak terwujud," kata para lansia itu saat bertemu Ganjar.


"Pak foto dulu Pak, buat saya pajang di rumah," ucap mereka.


Ganjar dengan ramah melayani beberapa lansia itu untuk foto bersama. Ada doa dan harapan yang disampaikan para lansia itu pada Ganjar. Selain mendoakan Ganjar agar selalu diberikan kesehatan, tak sedikit yang mendoakan Ganjar terpilih menjadi presiden.


"Semoga Pak Ganjar jadi presiden. Sudah, yakin sama saya Pak, tanpa promosi, Bapak pasti jadi," ucap Basar (87) lansia asal GKJ Banyumas.


Para lansia yang mendengar doa Basar, langsung mengamini. Tak hanya doa, Basar juga menyampaikan harapannya kepada Ganjar. Selain peduli pada lansia, Basar juga berharap Ganjar memberikan perhatian kepada petani.


"Saya titip perhatikan petani ya Pak," ucapnya.


Ganjar mengaku sangat bahagia bisa bertemu dengan para lansia di Solo. Dia mengapresiasi semangat para lansia yang tidak menjadikan usia sebagai batasan untuk tetap berkontribusi pada bangsa.


"Para lansia ini luar biasa, usianya di atas 60 tahun, bahkan ada yang hampir 90 tahun. Mereka tetap semangat dan selalu merasa ada serta berguna. Mudah-mudahan mereka selalu sehat, karena tanpa mereka kita tidak pernah ada," ucapnya.


Pemerintah, lanjut Ganjar, memang harus hadir di tengah para lansia. Perhatian dan pendampingan harus diberikan karena tak sedikit di antara mereka yang masih produktif.


"Banyak lansia yang masih fit dan masih semangat. Mereka harus diberi ruang untuk berkarya. Biasanya di kerja sosial mereka terlibat dan pekerjaan lain yang sesuai kemampuan. Tentu, selain itu kita juga harus peduli pada kebutuhan mereka, ya kesehatan, transportasi dan lainnya," pungkasnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

350 Organ Relawan Bersatu, Ganjar: Komando Ada di Saya

Foto: Ganjar Pranowo saat bersilaturahmi 350 kelompok relawan Ganjar di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno, Rabu (19/7/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


JAKARTA, GEMINI CLUB SULTRA - Sebanyak 350 kelompok relawan Ganjar Pranowo menyatakan diri untuk bergabung dan melebur menjadi satu. Para relawan yang berasal dari berbagai kelompok melebur menjadi satu kelompok relawan bernama Relawan Pendukung Ganjar Pranowo.


Penyatuan kelompok relawan dilakukan dalam acara Silaturahmi 1 Muharram di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno, Rabu (19/7/2023). Hadir dalam acara itu, bakal calon presiden PDIP, Ganjar Pranowo dan sejumlah elit relawan dan elit partai lainnya.


"Hari ini kumpul 350 ketua, sekretaris dan bendahara relawan Ganjar Pranowo. Semua berkumpul untuk bersatu dalam Relawan Pendukung Ganjar," kata Ketua SC Silaturahmi Relawan, Bambang J Pramono.


Bambang menerangkan, 350 relawan yang bergabung, merupakan beberapa kelompok relawan Ganjar dan relawan Jokowi. Mereka sepakat bersatu dan berjuang memenangkan Ganjar Pranowo sebagai presiden 2024.


"Kenapa kami bersatu dan berjuang memenangkan Pak Ganjar, karena kami yakin hanya Pak Ganjar yang mampu melanjutkan prestasi yang dicapai Pak Jokowi. Di tangan Pak Ganjar, Indonesia akan semakin cepat dan lebih hebat lagi di dunia internasional," tegasnya.


Mereka juga menilai Ganjar sebagai sosok yang sangat ideologis. Hanya Ganjar yang mampu mempertahankan ideologi Pancasila di tengah gempuran gempuran ideologi transnasional dari negara lain yang mencoba merangsek di negeri ini.


"Karena sampai hari ini, hanya Pak Ganjar yang tidak membawa politik identitas," pungkasnya.


Sementara itu, Ganjar mengatakan, suasana politik semakin hari semakin menarik. Sudah saatnya, seluruh kekuatan bersatu dan berjuang dalam rampak barisan yang sama.


"Banyak agenda besar yang mesti kita selesaikan. Indonesia mesti jadi negara maju. Pak Jokowi sudah menunjukkan sangat bagus, tugas kita melanjutkan dan mempercepat," tegasnya.


Kekuatan relawan saat ini tidak bisa dipandang sebelah mata. Dalam pesta demokrasi di Indonesia, relawan menjadi kekuatan besar selain kekuatan partai politik.


"Jadi mulai saat ini kita harus menggalang kekuatan dan bekerja dengan taktis. Mohon maaf, tanpa menyinggung siapapun, untuk acara deklarasi, cukup untuk hari ini. Kita harus naik kelas dan bekerja lebih taktis lagi," jelasnya.


Ganjar meminta semua relawan mulai merapikan barisan. Semua anggota harus terdata dan benar-benar melakukan tugas terjun ke masyarakat. Gerakan microtargeting dan nanotargeting harus menjadi prioritas.


"Apakah teman-teman relawan siap saya komando. Siap? Mulai Minggu depan kita bergerak secara masif ke titik yang sudah kita tentukan. Mari kita membaca, mengatur strategi dengan data science yang ada dan kita gerak bersama," tegasnya.


Ganjar juga tak bosan-bosannya mengingatkan kepada seluruh relawan untuk berpolitik secara baik. Seluruh pendukung Ganjar dilarang membuat hoaks, memfitnah dan menyebar kebencian.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Sering Pakai Kemeja Garis Hitam Putih, Ganjar: Gambaran Sikap Politik Saya, Tak Pernah Abu-Abu

Foto: Ganjar Pranowo saat bersilaturahmi dengan 350 kelompok relawan Ganjar di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno, Rabu (19/7/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


JAKARTA, GEMINI CLUB SULTRA - Capres 2024 dari partai PDIP, Ganjar Pranowo kerap tampil di publik mengenakan kemeja motif garis berwarna hitam dan putih. Saking seringnya, banyak orang menganggap baju itu adalah branding Ganjar mengarungi Pilpres 2024.


Kemeja garis hitam putih itupun trending. Banyak orang kemudian menjual baju ala Ganjar itu secara online. Bahkan saat acara silaturahmi 350 kelompok relawan Ganjar di Wisma Serba Guna Gelora Bung Karno, Rabu (19/7/2023), semua relawan kompak mengenakan kemeja garis hitam dan putih itu.


"Kami sering melihat Pak Ganjar memakai kemeja garis hitam putih. Kemeja ini sudah indentik dengan pak Ganjar, makanya kami para relawan sepakat untuk memakai baju garis hitam putih dan terjun ke masyarakat mengenalkan Pak Ganjar. Hadir dalam acara ini 350 ketua kelompok relawan Ganjar," kata Ketua SC Silaturahmi Relawan Pendukung Ganjar, Bambang.


Dalam kesempatan itu, Ganjar sendiri mengatakan, kemeja garis hitam putih itu bukan kemeja sembarangan. Baju itu adalah gambaran bagaimana sikapnya dalam berpolitik.


"Banyak yang tanya kenapa saya pakai baju garis dan warnanya hitam putih. Saya sampaikan, bahwa saya bukan orang yang abu-abu. Ketika kita harus bersikap pada keputusan yang sulit, maka kita harus memilih hitam dan putih," tegasnya disambut tepuk tangan ribuan relawan.


Dan ternyata, kemeja motif garis warna hitam putih itu juga didesain juga oleh orang yang bukan sembarangan. Orang yang mendesain kemeja itu adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi).


Ganjar menceritakan, suatu hari dirinya makan siang dengan presiden Jokowi. Banyak hal dibahas dalam pertemuan itu. Setelah itu, saat hendak pulang Presiden Jokowi memberikan selembar kertas padanya.


"Beliau memberikan selembar kertas pada saya. Dan apa yang ada di dalam kertas itu, adalah baju yang saya pakai hari ini. Pak Jokowi yang memberikan desainn baju yang saya dan panjenengan pakai hari ini," jelasnya.


Baju itu lanjut Ganjar adalah wujud perhatian Jokowi kepadanya. Sebab selama ini, Jokowi adalah mentor yang selalu mengajarkannya banyak hal terkait politik, kenegaraan dan lainnya.


"Saya intens berkomunikasi dan bertemu dengan beliau. Setiap ketemu, saya selalu mendapat banyak ilmu. Beliau mentor saya. Bahkan beliau perhatian sampai detil, baju untuk direkomendasikan saya pakai. Dan hari ini bapak ibu pakai semua," pungkasnya.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

Ganjar Bertemu Masyayikh dan Habaib Se-Indonesia di Rembang Bahas Pendidikan Hingga IKN

Foto: Puluhan masyayikh dan habaib se-Indonesia bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Rabu (19/7/2023)/GEMINI CLUB SULTRA.


REMBANG, GEMINI CLUB SULTRA - Puluhan masyayikh dan habaib se-Indonesia bertemu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Pondok Pesantren Al Anwar, Sarang, Kabupaten Rembang, Rabu (19/7/2023). Pertemuan bertajuk "Silaturahmi Masyayikh se-Indonesia" itu untuk berdiskusi, di antaranya membahas soal kemajuan pendidikan hingga rencana pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).


Pertemuan dilakukan di ruang tamu kediaman peninggalan KH Maimoen Zubair Alm, pengasuh Pondok Pesantren Al Anwar. Hadir para ulama dan habaib, di antaranya KH Mustofa Bisri (Gus Mus), KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha), KH Mustofa Aqil (Cirebon) serta Habib Yahya bin Muhsin Alidrus (Banjarmasin) dan KH Ahmad Damanhuri (Jayapura).


Putra KH Maimoen Zubair sekaligus Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen menuturkan bahwa para ulama yang hadir merasa senang bisa bertemu langsung dengan Gubernur Ganjar Pranowo.


"Alhamdulillah ulama yang di dalam senang dengan apa yang disampaikan Mas Ganjar, bahkan ke depan juga sudah diprogramkan apa yang diinginkan oleh para ulama, tadi langsung ditanggapi," ujar Gus Yasin, sapaannya.


Gus Yasin menuturkan, pertemuan kali ini memang tidak dikonsep seremonial, melainkan berdiskusi untuk sharing dan memberikan masukan. Ada banyak masukan, saran, dan usulan dari para masyayikh dan habaib se-Indonesia yang hadir dalam acara itu. 


"Pagi hari ini saya mendampingi Mas Ganjar bisa, menjadi tuan rumah rumah bisa. Ada permintaan pertemuan antara ulama se-Indonesia dengan Mas Ganjar untuk memberikan masukan, tentu ada tanggapam dari Mas Ganjar. Memang acara ini tidak kita bungkus seremonial tapi lebih untuk memberikan masukan sharing musyawarah antara ulama dengan umara itu yang penting," lanjutnya.


Gus Yasin mengungkapkan, baik Ganjar maupun para masyayikh dan habaib membahas banyak hal untuk masa depan bangsa dan negara ke depan. Di antaranya pendidikan dan IKN. Program-program yamg ada di Jawa Tengah diminta untuk bisa diterapkan di daerah lain di Indonesia.


"Ke depan masukan peningkatan pendidikan, yang ada program di Jateng bisa dijalankan di luar Provinsi Jateng. Selain itu ada banyak hal yang dibahas, termasuk usulan melanjutkan IKN," ungkapnya.


Ditambahkannya, bukan hanya soal pembangunan IKN, tapi juga perlu peningkatan sumber daya manusia (SDM), khususnya sektor pendidikan di Kalimantan baik formal maupun non formal.


"Ada juga permintaan da'i (pendakwah) untuk luar Jawa bisa diambil lulusan pondok pesantren di Jawa," imbuh Gus Yasin. 


Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berterima kasih kepada para masyayikh dan habaib yang hadir dalam pertemuan tersebut. Dari hasil berdiskusi, Ganjar banyak mendapat masukan mengenai bagaimana membangun kebersamaan, serta membangun bangsa dan negara.


“Terima kasih, hari ini silaturahmi dengan para masyayikh dan habaib di Sarang (Ponpes Al Anwar). Dan, saya mendapat banyak masukan dan beberapa di antaranya mengusulkan agar pertemuan semacam ini terus dilanjutkan. Dan, tentu saya menerima dengan baik," ujar Ganjar.***


Sumber: Team Media GEMINI CLUB.

 
Copyright © 2014 GEMINI CLUB SULTRA - GANJAR PRANOWO CAPRES RAKYAT Shared By by Themes24x7.